Merespon dinamika penelitian, pengabdian dan publikasi karya ilmiah di kalangan dosen Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS), Institut Agama Islam Bakti Negara (IBN) Tegal menyusun langkah strategis dalam workshop dengan narasumber Muhammad Aziz Hakim, M.H. selaku Kepala Sub Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (Litapdimas) Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia.

Workshop ini dilaksanakan pada Sabtu, 02 Desember 2023 di Aula Perpustakaan IBN Tegal. Menurut Rektor IBN, Dr. Saepudin, M.A., acara ini sengaja dilaksanakan untuk ‘memprovokasi’ para dosen IBN Tegal sebagai salah satu PTKIS di bawah naungan Kementerian Agama untuk meningkatkan kreatifitas tri darma perguruan tinggi. Pasalnya, saat ini Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, sangat memperhatikan dan berpihak kepada kehidupan tri darma Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta. Ini bisa dilihat dari naiknya jumlah penerima sertifikasi dosen, bertambahnya anggaran penelitian, pengabdian dan publikasi ilmiah, sarana dan prasarana serta bertambahnya kuota beasiswa KIP kuliah bagi mahasiswa PTKIS.

“Kami berterima kasih atas kesediaan Bapak Kasubdit Litapdimas membersamai para dosen IBN Tegal. Ini akan mencerahkan kami untuk menyongsong era baru di IBN dalam melaksanakan tri darma perguruan tinggi,” terang Rektor IBN Tegal.

Sementara itu, Muhammad Aziz Hakim, dalam paparannya menjelaskan beberapa kebijakan terkait penelitian, pengabdian kepada masyarakat. Menurutnya, keberpihakan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam ini harus disambut dengan serius. Para dosen dalam Menyusun proposal penelitian maupun pengabdian hendaknya merujuk pada tema Agenda Riset Keagamaan Nasional (ARKAN) 2018-2028 yang meliputi beberapa tema. Pertama. Studi Islam meliputi Teks Suci dalam Agama-agama Syari’ah, Hukum dan Peraturan Perundang-undangan Pengembangan Khazanah Pesantren Pengembangan Pendidikan. Kedua, Pluraslisme dan Keragaman. Meliputi tema tentang Agama, Negara dan Masyarakat, Keragaman dalam Etnis, Budaya, Sosial dan Tradisi. Ketiga, Integrasi Keilmuan. Tema ini terdiri dari Pendidikan Transformatif Sejarah, Arkeologi dan Manuskrip Kesejahteraan Sosial dalam Masyarakat Pengembangan Kedokteran dan Kesehatan Lingkungan dan Pengembangan Teknologi. Keempat, Kemajuan Global. Meliputi Studi Kawasan dan Globalisasi Isu Jender dan Keadilan Pengembangan Ekonomi dan Bisnis Berbasis Syari’ah Generasi Millenial dan Isu-isu Keislaman. Selain itu, masih menurut Aziz, proposal penelitian yang diajukan harus memenuhi kriteria keaslian (originality), kebaruan (novelty), kemanfaatan (benefit), berbasis metode penelitian dan regulasi.

Aziz juga menegaskan kembali bahwa saat ini perhatian Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam kepada para dosen Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta di seluruh Indonesia.

“Sepuluh milyar dana litapdimas secara khusus dialokasikan untuk dosen PTKIS. Maka IBN sesungguhnya memiliki kesempatan yang sangat luas untuk mengakses dan mengajukan proposal penelitian,” tegasnya.

Zakiyah, salah seorang dosen penerima bantuan pengabdian kepada masyarakat pada tahun 2022 menyampaikan manfaat mendapat program Litapdimas. Ia telah menghasilkan artikel terindeks sinta 3, buku berISBN dan sertifitat HAKI. Dari out come pengabdian ini, ia sangat terbantu dalam mengajukan kenaikan jabatan fungsional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.Ruas yang wajib ditandai *