Slawi – Institut Agama Islam Bahakti Negara (IBN) Tegal tengah mempersiapkan diri melaksanakan dharma pengabdian kepada masyarakat melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2024. Keseriusan IBN memantapkan program ini ditandai dengan dilaksanakannya acara “Pembekalan Kuliah Kerja Nyata” yang bertempat di Geduang Aula Lt. 2 IBN Tegal pada Rabu (10/01/2024).

Turut hadir dalam pembekalan, Ketua Lembaga Penelitian, Penerbitan, dan Pengabidan kepada Masyarakat (LP3M) IBN Tegal Itmam Aulia Rakhman, Rektor IBN Tegal Dr. Saepudin, MA, dan sejumlah narasumber, baik internal maupun eksternal. Adapun narasumber internal adalah Wakil Rektor I IBN Tegal, Ahmad Hufron dan Wakil Rektor III IBN Tegal Zaki Mubarok, sementara dari pemateri eksternal adalah Noor Sofiyah, ST., MPWK., Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Badan Perencanaan Pengembangan Daerah (Kabidlitbang Bappeda) Kabupaten Tegal. Selain itu, hadir pula perwakilan Camat stakeholder, yakni Jatinegara, Dukuhwaru, dan Pagerbarang, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), dan mahasiswa peserta KKN.

Menurut Kepala LP3M, peserta Program KKN tahun 2024 berjumlah 171 mahasiswa/i. Mereka akan dibagi menjadi tiga model KKN, di antaranya; model PPL-KKN Integratif Internasional yang berlokasi ke Negeri Jiran Malaysia, KKN Inklusif yang diperuntukan bagi mahasiswa HKI/B (kelas non-reguler, red) di desa Belik, Kab. Pemalang. Model terakhir adalah KKN Reguler di desa-desa yang masuk dalam wilayah administratif Kec. Jatinegara, Dukuhwaru, dan Pagerbarang. Itmam mengharapkan pada KKN kali ini mahasiswa dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan kampus.

“Pengabdian melalui KKN bukan hanya bermanfaat bagi institusi tapi bagi masyarakat dan khususnya masyarakat tegal”, katanya.

Rektor IBN Tegal dalam sambutannya mengharapkan perubahan paradigma KKN mulai tahun ini dan ke depannya dengan mengangkat indikator-indikator bertaraf global melalui program-program yang tercover dalam Sustainability Development Goals (SDGs). Mahasiswa harus menjadi penggerak dengan dituntut mampu berpikir secara out of the box, sehingga dapat membina desa agar menjadi desa yang mandiri, berdaya, dan madani.

Selain itu, IBN kini tengah menjajaki kerjasama dengan Thailand dan Arab Saudi. Menurutnya, hal ini adalah wujud dari cita-cita besar IBN. Sudah ada rencana bahwa sejak tahun lalu (2023, red), KKN-PPL Integratif tidak hanya Malaysia, berkembang ke Patani, Thailand, dan Riyadh, Saudi Arabia.

“Lewat KKN Internasional ke depannya, IBN akan menggapai mimpi menjadi kampus global”, tuturnya.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal cukup megapresiasi inovasi KKN tiga model yang digagas oleh LP3M dan sangat mendukung program tersebut. Noor Sofiyah berharap  KKN bukan hanya menjadi program akademik, namun benar-benar menjadi pengalaman dan bekal bagi pengabdian kepada masyarakat. Nantinya, mahasiswa akan benar-benar penjadi agen perubahan yang membawa inspirasi dan inovasi bagi desa sasaran, khususnya desa yang masih tertinggal.

“Inovasi yang kalian hasilkan, tidak hanya dalam bentuk krativitas. Namun, diharapkan berhasil dalam mendukung program pembangunan, SDGs, dan program pemerintah, dan juga menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat setempat”, kata Noor Sofiyah.

Zaki Mubarok memaparkan, dan menekankan kembali pentingnya menghargai wawasan dan kearifan lokal masyarakat sasaran KKN. Menurutnya, tidak mencerminkan identitas IBN jika tidak dapat menghargai nilai-nilai kearifan ini. Selain itu, ia menekankan agar data-data yang dilaporkan dalam KKN tidak hanya yang bersifat kuantitatif, harus disertakan data-data kualitatif yang benar-benar mendeskripsikan masalah sosial-kemasyarakatan dan ekonomi.

“Data-data itu jangan hanya kuantifikasi saja, tapi aspek-aspek deskriptif-kualitatif harus juga disertakan, agar kita benar-benar memahami peroblematika masyarakat secara utuh, sehingga dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan bagi kampus untuk kedepannya”, katanya.

Ahmad Hufron, selaku Wakil Rektor I bidang akademik menjelaskan regulasi KKN. Ia menjelaskan bahwa program ini merupakan amanat undang-undang yang harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Ia mengharapkan KKN dapat menjadi kegiatan yang terintegratif pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. (IBN-MR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.Ruas yang wajib ditandai *