Kamis, 24 Agustus 2023 Institut Agama Islam Bakti Negara (IBN) menyelengarakan talk show dengan tema “Perempuan Lintas Generasi, Lintas Karya” yang bertempat di aula lantai 2. Dr. Zaki Mubarok, MSI., selaku ketua panitia menyebutkan bahwa talk show ini merupakan rangkaian dari kegiatan Dies Natalis IBN ke-36 yang dirancang sebagai upaya IBN sebagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) mendukung dan mencapai indikator Perguruan Tinggi Responsive Gender (PTRG) yang menjadi program Kementerian Agama RI. Dalam Acara tersebut, Menteri Agama atau yang akrab disebut Gusmen H. Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan apresiasi dan dukungan kepada IBN yang telah menapaki usia ke-36. Melalui saluran virtual, Menteri Agama berharap IBN yang merupakan legacy para ulama dan umara pada masa dulu semakin mengembangkan diri dan terus berperan di tengah masyarakat.
Sementara itu Rektor IBN Tegal, Dr. Saepudin, MA., menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Menteri Agama yang telah berkenan memberikan apresisasi dan dukungannya kepada institusi yang tengah dipimpinnya. Bagi Saepudin, apresisasi Menteri Agama memantik dirinya dan seluruh sivitas akademika untuk terus berbenah meningkatkan kualitas dan kuantitas IBN. Termasuk dalam mengembangkan sumber daya manusia sivitas akademika di IBN.
“Talk show yang menghadirkan Ning Khilma Anis penulis novel Hati Suhita dan Hj. Nur Nadlifah anggota komis IX DPR RI ini bagian dari ikhtiar kami untuk terus meningkatkan kualitas SDM sivitas akademika IBN Tegal”, terangnya.
Dalam talk show tersebut menghadirkan dua narasumber perempuan yang inspiratif. Mereka adalah Ning Khilma Anis penulis novel best seller “Hati Suhita” yang telah dialihmediakan menjadi film layar lebar dan Hj. Nur Nadlifah S.Ag., MM yang merupakan DPR RI Komisi X. Dimoderatori langsung oleh Warek 3 IBN Tegal, Dr. Zaki Mubarok, MSI, talk show berjalan dengan meriah. Kedua narasumber tidak hanya berbicara success story tetapi berkisah bagaimana mereka menghadapi tantangan dan hambatan hingga pada posisi sekarang ini. Menurut Nadlifah, selain kuliah, berorganisasi dan silaturahmi juga penting dilakukan oleh mahasiswa. Karena ini mendukung masa depan mahasiswa itu sendiri. Selain itu, mahasiswa juga harus memiliki kekhasan tersendiri.
“Ibaratnya, sama-sama bisa membuat teh, tapi dalam penyajian kita harus memiliki kekhasan tersendiri,” imbuh Nadlifah.
Sementara itu, Ning Khilma juga menceritakan bagaimana pencapaiannya hingga novelnya dialihvisualkan dengan kucuran dana milyaran rupiah. Bagi Khilma, setiap orang memiliki potensi yang sama untuk berkembang dan sukses. Tetapi harus memiliki cara-cara yang detail dan konsistensi untuk mencapainya. Baginya menjadi perempuan tidak berarti harus tertinggal di belakang. Ia menyitir 8 sifat yang idealnya dimiliki setiap orang dalam memimpin diri menuju kesuksesan. Antara lain sifat matahari, bulan, bintang, angin, api, mendung, samudra dan bumi.
“Bumi yang dilukai, dicangkul akan melahirkan tanaman,” ujarnya mencontohkan.
Talk show ini selain dihadiri mahasiswa, aktifis organisasai pemuda dan pelajar juga dihadiri para Ibu Nyai pengasuh pondok pesantren dan muballighoh dari berbagai daerah yang semakin menyemarakkan acara ini.